Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perahu Kertas VS Malaikat Tanpa Sayap




Tadi malam saya benar-benar merasa dimanjakan oleh duet acting Maudy Ayunda dan Adipati Dolken. Dalam dua sisi dan dua cerita yang berbeda.




Jika di Perahu Kertas bercerita tentang drama percintaan yang berbau khas anak muda dengan segala kerumitannya. Cinta yang telat disadari, tentang dipilih dan bukan memilih. Namun bisa dilihat bagaimana Kugy dan Keenan dapat ‘move on’ dari semua permasalahan yang mereka hadapi. Kugy yang menjadi lebih aktif dikegiatan sosialnya bersama sekolah Alit dan juga kuliahnya untuk melupakan segala rindu, gundah, dan kesepiannya karena keenan dan noni sahabatnya. Sedangkan Keenan harus menelan pil pahit kenyataan bahwa lukisannya tidak benar-benar terjual hanya saja itu sebuah akal-akalannya Wanda (?) . 



Akhirnya Keenan mencoba menjadi seorang yang realistis kemudian Keenan pergi ke Ubud, Bali untuk menetap disana sementara waktu dengan Pak Wayan dan bertemu-lah dia dengan Luhde yang akhirnya bisa menyadarkan Keenan bahwa dia harus menghadapi kekosongannya. Mulai-lah Keenan melukis kembali dengan inspirasi buku dongeng pemberian Kugy. Sementara ditempat yang berbeda, Kugy mulai menikmati hidupnya yang baru. Menjadi anak magang di Advocado, sebuah perusahaan milik temannya Karel (abangnya kugy). Dengan ide-ide gilanya yang segar Kugy membuat gebrakan baru akhirnya dia diterima bekerja di perusahaan itu. Remi tertarik pada Kugy dan sudah bisa diterbak bahwa Remi jatuh cinta dengan Kugy dan mereka menjalin kisah asmaranya. Dan kugy pun baikan dengan noni sahabatnya.
Di Ubud, Bali sana Luhde jatuh cinta kepada Keenan dan mereka menjalin kisah asmaranya. Kugy dan Keenan menjalani kisah hidupnya masing-masing. Membiarkan hati mereka memilih—untuk menjadi realistis. Setelah sekian lama tidak bertemu akhirnya Kugy dan Keenan dipertemukan di acara pernikahaan Noni dan Eko. 



Perahu Kertas bagian pertama ditutup dengan ending yang ‘gantung’ karena masih ada lanjutannya di bagian kedua yang pastinya bikin penasaran :D





Berbeda dengan Perahu Kertas. Malaikat Tanpa Sayap menonjolkan sisi yang berbeda. Film yang dirilis pada tanggal 9 Febuari 2012 silam, lebih bercerita tentang drama keluarga serta konflik yang terjadi didalamnya kemudian dibalut dengan kisah percintaan.
Saat film ini dimulai penonton disuguhkan dengan oleh sebuah monolog dari Vino, yang diperankan oleh Adipati.







Malaikat Tanpa Sayap menceritakan kisah tentang seorang remaja SMA bernama Vino yang tidak terlalu dekat dengan keluarganya sendiri bahkan terkesan acuh. Kehidupan keluarga Vino berubah setelah  perusahaan papanya (yang diperankan oleh Surya Saputra) mengalami kebangkrutan. Rumah mereka terpaksa disita bank untuk membayar hutang-hutang itu dan pindahlah mereka ke sebuah rumah kontrakan yang letaknya di gang.

Awal konflik terjadi pada saat Mamanya Vino (yang diperankan oleh kinaryosih) sudah tidak tahan lagi dan memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka. Setelah mamanya pergi, tanpa di duga Adiknya Vino (yang diperankan oleh Geccha Qheagaveta) terjatuh di kamar mandi. Cepat-cepat Vino dan papanya membawa kerumah sakit. Adiknya membutuhkan transfusi darah dengan golongan darah A rhesus negative yang tentu dimiliki oleh vino dan papanya. Dari kejauhan seorang calo (yang diperankan Agus Kuncoro) memperhatikan Vino dan papanya. 



Vino menemui Adiknya kemudian Adiknya merengek meminta mainan Barbie kesayangannya. Dengan uang yang terakhir yang ada didompetnya Vino membelikan Adiknya sebuah boneka Barbie namun adiknya tetap tidak mau dan meminta mainan Barbie miliknya. Karena kesal Vino keluar dan duduk disitulah awal pertemuannya denga Mura (yang diperankan oleh Maudy Ayunda). Dokter mengatakan bahwa Adik Vino harus segera dioperasi jika tidak kakinya bisa saja di amputasi. Vino mulai kebingungan dan putus asa. Vino ke kamar mandi untuk cuci muka dan bertemu lah dengan Calo itu yang menawarkan untuk organnya dijual demi mendapatkan uang. Awalnya Vino marah tetapi pada akhirnya Vino memutuskan untuk bekerja sama dengan calo itu. 


Vino akhirnya mendapatkan uang untuk biaya operasi kaki adiknya dan menebus rumah mereka yang disita oleh bank. Semenjak mengenal Mura hidup Vino menjadi lebih berwarna. Keyakinan Vino untuk mendonorkan jantungnya mulai goyah. Sampai pada suatu ketika Vino mendapati kenyataan baru dari si calo bahwa orang yang membutuhkan donor itu adalah Mura. Hubungan Vino dan adiknya serta papanya semakin membaik disisi lain Vino harus menyelamatkan Mura. Pergejolakan Bathin mulai terjadi dalam diri Vino. Akhirnya Vino memutuskan untuk mendonorkan jantungnya setelah itu dia menulis surat untuk papanya dan mura.  



Film ini ditutup dengan ending yang mengejutkan. Vino meminum sebuah obat agar dirinya segera mati untuk mendonorkan jantunngnya. Namun disisi lain, papanya vino tertembak oleh pacar gelap ibunya vino.

Tiba-tiba Mura ada disebuah pemakaman awalnya saya mengira vino jadi mendonorkan jantungnya tetapi ternyata yang mendonorkan jantung adalah papanya vino!

Disini feel-nya sedih banget asli. Saya kemudian mengerti mungkin yang dimaksud malaikat tanpa sayap disini adalah papanya vino yang mana kita tahu bahwa orang tua adalah malaikat kita—malaikat tanpa sayap untuk anak-anaknya. Mereka akan mengorbankan apapun demi kebahagiaan anaknya. Cinta merka tulus, tidak mengharapkan imbalan apapun T__T

Film yang begitu menyentuh kalbu, dengan akting yang penuh dengan emosi antara vino, papanya dan mura. Walau ceritanya sudah terlalu mainstream dengan kisah anak broken home, mendapati sebuah kenyataan pahit bahwa menderita sebuah penyakit. Tetapi film ini dikemas dengan sedemikian apiknya dengan banyak sekali quote menarik. Keren lah :’)

Setelah menonton film Malaikat Tanpa Sayap, Film kesukaan saya menjadi bertambah. Perahu Kertas ataupun Malaikat Tanpa Sayap punya keistimewaannya masing-masing dan kedua film itu patut diperhitungkan untuk ditonton loh :D

oke Sekian, 
Wassalam 


referensi 
Youtube 
Wikipedia 
http://www.google.com/imgres?hl=en&client=firefox-beta&sa=X&tbo=d&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1440&bih=729&tbm=isch&tbnid=a_03Cqh6gyl2pM:&imgrefurl=http://disdus.com/promo.php%3Fi%3D1105&docid=euD96-5Fx7uv9M&imgurl=http://disdus.com/images/productpromo/2b24d495052a8ce66358eb576b8912c8.jpg&w=450&h=300&ei=rqLjUJbYIc-zrAfljoDQAQ&zoom=1&iact=rc&dur=1&sig=104616111191957684229&page=1&tbnh=134&tbnw=205&start=0&ndsp=15&ved=1t:429,r:19,s:0,i:147&tx=821&ty=535

0 : http://www.google.com/imgres?hl=en&client=firefox-beta&sa=X&tbo=d&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1440&bih=729&tbm=isch&tbnid=pY2v3gawfj5z3M:&imgrefurl=http://article.wn.com/view/2012/07/11/Di_TPSnya_Hidayat_menang_1_suara_dari_Foke/&docid=oy7fgLRveL6xfM&imgurl=http://i.ytimg.com/vi/q_3H9uPp3gI/0.jpg&w=480&h=360&ei=rqLjUJbYIc-zrAfljoDQAQ&zoom=1&iact=hc&vpx=924&vpy=117&dur=479&hovh=194&hovw=259&tx=181&ty=135&sig=104616111191957684229&page=1&tbnh=134&tbnw=183&start=0&ndsp=29&ved=1t:429,r:27,s:0,i:177

577bbc : http://www.google.com/imgres?hl=en&client=firefox-beta&sa=X&tbo=d&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1440&bih=729&tbm=isch&tbnid=OMY45DvmU2NppM:&imgrefurl=http://disdus.com/promo.php%3Fi%3D1105&docid=euD96-5Fx7uv9M&imgurl=http://disdus.com/images/productpromo/577bcc914f9e55d5e4e4f82f9f00e7d4.jpg&w=600&h=400&ei=rqLjUJbYIc-zrAfljoDQAQ&zoom=1&iact=hc&vpx=604&vpy=237&dur=3465&hovh=183&hovw=275&tx=140&ty=87&sig=104616111191957684229&page=1&tbnh=134&tbnw=203&start=0&ndsp=29&ved=1t:429,r:25,s:0,i:171

http://www.google.com/imgres?hl=en&client=firefox-beta&hs=9rb&sa=X&tbo=d&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1440&bih=729&tbm=isch&tbnid=wVaFBAykgDLJxM:&imgrefurl=http://girl.fimela.com/read/2012/08/10/events-perahu-kertas-movie-about-dream-catcher%3Fpage%3D0,1&docid=geaUfvONI3vEbM&imgurl=http://girl.fimela.com/sites/default/files/u13/head2_23.jpg&w=640&h=480&ei=MbbjUKPyJsLirAe_tIDYAg&zoom=1&iact=hc&vpx=413&vpy=274&dur=4652&hovh=194&hovw=259&tx=192&ty=139&sig=113286449434186925636&page=1&tbnh=137&tbnw=179&start=0&ndsp=27&ved=1t:429,r:8,s:0,i:114
Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

22 komentar untuk "Perahu Kertas VS Malaikat Tanpa Sayap "

  1. Saya jg nonton...lmyn filmnya,mengisi liburan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah samaan ya ^^
      iya lumayan, dan bagus juga kok filmnya :D

      Hapus
  2. iya emang keren2 filmnya 2 itu.
    banyak belajar dari situ.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju!
      gue juga banyak belajar dari film2 itu ^^

      Hapus
    2. banyak banget.

      Malaikat tanpa sayap itu bukan dari novel ya? tumbem bagus ceritanya :)

      Hapus
    3. iya :D

      kurang tau sih, tapi kayaknya sih bukan deh :D
      huahaha


      cerita bagus kan ga mesti melulu adaptasi dari novel kan? :p

      Hapus
  3. waaaah jadi pingin nontoooon

    BalasHapus
    Balasan
    1. kemaren gak nntn ya? hehe coba cari di mbah google :)

      Hapus
  4. saya juga nonton, quote2nya bagus di malaikat tanpa sayap, awalnya saya pikir ini dari novel tapi ternyata nggak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak bagus-bagus :)
      ceritanya juga bagus. hmm kurang tau juga sih ya tapi kayaknya bukan deh :D

      Hapus
  5. baca reviewnya udah tersentuh banget gmn klo nnton langsung, pasti sedih, mau cari dvd nya ah yang malaikat tak bersayap :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya memang menyentuh sekali :D
      semoga ketemu ya dvd-nya ^^

      Hapus
  6. Balasan
    1. yaaaaaaah sayang banget :(
      semoga nanti ditayangin lagi di tv ya :)
      atau engga cari aja dvd-nya atau cari di mbah gugel ^^

      Hapus
  7. gue nangis nonton MTS kemarin di sctv :')

    BalasHapus
  8. Aku bukan penggemar film, soalnya gak telaten nontonnya... tapi makasih banget ulasannya sehingga aku jadi tahu cerita dari kedua film tersebut, karena kebetulan aku memang belum baca bukunyaa.... :)

    BalasHapus
  9. wah, gak ada yang aku tonton tuh mbak e.. hehe

    BalasHapus