Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilihan Mutlak

Iya tau, menjadi dewasa itu adalah pilihan tapi itu sifatnya pilihan yang mutlak ya kan. Cepat atau lambat, kamu pasti harus 'dipaksa' untuk memilihnya. Suka ataupun tidak kamu pasti akan menjadi dewasa, dan saat menyadari itu rasanya memuakan. Bahkan Aku ingin sekali rasanya menghentikan waktu dan bilang padanya, "Cukup, kamu sudah terlalu cepat berlari". Saat menjadi dewasa Kamu akan dihadapkan pada banyak pilihan, dihadapkan pada banyak tanggung jawab yang kadang membuatmu ingin sekali muntah. Sekalipun kamu ingin sekali untuk kembali ke masa kanak-kanak, kamu lupa bahwa waktu tak pernah bergerak mundur, ia bahkan selalu maju, maju dan terus begitu sampai Tuhan berkata, "Berhenti!" :') 
Dan nyatanya, kamu hanya mampu untuk menyadari bahwa menjadi dewasa itu tidak mudah, bahkan sulit. Kamu hanya mampu mengenang masa-masa indah menjadi anak-anak. Yang hanya dapat kamu lakukan adalah menerima, ya menerima bahwa menjadi dewasa adalah pilihan mutlak yan harus kamu ambil sekalipun sulit. Kadang Aku berpikir kenapa ya orang-orang dapat lebih terlihat dewasa sedangkan Aku? Bahkan saat dilihat dari usia dikatakan dewasa pun Aku tak pantas! Masih ada beberapa sifat kekanak-kanakan yang kadang membuatku kesal pada diriku sendiri. Usiaku mungkin sudah dianggap 'dewasa', dan orang-orang melihatnya pun demikian, bahkan segelintir pertanyaan 'kramat' itu acap kali muncul. Aku ingin sekali berteriak kepada mereka, "CUKUPLAH! Aku belum siap menjadi dewasa!" 

Aku hanya ingin bahagia, terus dan terus bahagia menikmati akhir masa kanak-kanak usiaku, Aku ingin menikmati kelabilanku, Aku ingin menikmati masa-masa ini yang sebentar lagi berakhir.. Mungkin, karakter berperan besar dalam hidupku, rentan melankolis, sesekali plegmatis bahkan tak sedikit apatis. Kadang Aku bertanya kepada diriku sendiri, "Ini kah Aku?" 
Gadis yang selalu di kuncir satu oleh Ibu dulu? Gadis yang selalu manja kepada Ayah? Gadis yang selalu manja kepada nenek dan kakeknya? Gadis yang selalu merindukan sosok seorang kakak? Gadis yang selalu senang bermain layang-layang dan berlarian mengejarnya? Gadis yang selalu senang bermain petak umpet dan cing benteng? Gadis yang selalu menyukai bersepeda hingga kulitnya berubah jadi hitam? Gadis yang selalu cuek namun pemalu? Gadis yang selalu berkata "Aku benci laki-laki curang yang gak sportif kalau main bola!"? Gadis yang selalu  menjadi pusat perhatian karena kecerobohannya? Gadis yang selalu menyukai kucing? Gadis yang selalu menyukai warna hijau? Gadis yang pernah bertengkar dengan teman laki-lakinya sewaktu di kelas 5 SD dulu? Gadis yang nyaris hilang di Monas sewaktu study tour kelas 5 SD dulu? Gadis yang selalu menulis diary nya dulu?  Gadis yang selalu berandai-andai tinggal di luar angkasa? Gadis yang selalu ingin bahagia, tertawa lepas, terbang bebas sebebas burung yang terbang di Angkasa.. 

Waktu memang telah mengubahnya, mengubah tinggi badannya menjadi lebih tinggi, mengubah warna kulitnya dari putih menjadi hitam, mengubah segalanya. Gadis itu kini tumbuh besar.. 

Dewasa itu pasti, tapi Aku merasa takut untuk menjadi dewasa.. dan kata mereka itu wajar.. 
Mereka bilang, nikmati saja apa yang ada sekarang, kalaupun belum ingin memilih menjadi dewasa sepenuhnya tak apa, tak usah dipaksakan.. 
Iya, Aku akan dan pasti menjadi dewasa, dan Aku harus bahagia dengan pilihanku untuk menjadi Dewasa :")
Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

1 komentar untuk "Pilihan Mutlak"

  1. dewasa apa dulu nih,fisik apa psikis hehehe....ini kana udah dewasa... ^^

    BalasHapus