My Most Unforgettable Journey: Rindu Jogjakarta
22 Agustus 2013 lalu, saya bersama teman-teman saya backpackeran ke jogjakarta. Saya masih ingat dengan jelas perjalanan kami itu H+ seminggu lebaran kalau tidak salah sehingga harga tiket kereta yang kami beli PP St.Pasar Senen - St.Lempuyangan adalah 180 ribu. Agak mahal memang, tapi saya pribadi tidak menyesal. Saya pernah baca bahwa sekali seseorang ke jogjakarta konon akan selalu rindu ingin kembali ke jogjakarta dan saya pun demikian. Jogjakarta adalah kota impian yang tadinya mau saya sambangi untuk menuntut ilmu setelah lulus dari SMK tapi sayangnya memang belum berjodoh dengan kota itu sehingga saya gagal menetap disana tapi perjalanan ke jogjakarta kala itu sedikit-banyak mengobati rasa kecewa saya yang gagal menetap disana :D
Febri pun menajamkan indera penciumannya, "iya wangi banget."
Kami menaiki kereta Progo dari stasiun pasar senen pukul 22.00 WIB, saat itu saya begitu bersemangat dalam perjalanan itu sebab memang itulah yang saya tunggu-tunggu sejak lama. Karena setiap melihat liputan tentang jogjakarta di layar televisi saya selalu bergumam pelan sendiri, "kapan saya bisa kesana?" dan alhamdulillah telah terwujud :D
Menaiki kereta memang bukan pengalaman pertama bagi saya tapi menaiki kereta untuk perjalanan yang lumayan jauh adalah pengalam pertama kalinya. Sejak perjalanan itu, saya mulai jatuh cinta pada kereta, suasa bermalam di kereta dan stasiun lempuyangan jogjakarta tentunya :D
Bukan sesuatu hal yang nyaman memang harus tidur dengan posisi duduk berjam-jam lamanya, saya harus menahan rasa pegal yang terlalu besar menghinggapi. Untungnya teman sebangku saya--Febri sangat pengertian dan baik hati. Ia selalu mendengarkan keluhan saya dan tidak pernah marah walaupun saya tahu dia pasti bosen mendengar ocehan saya :D
Sampai di Stasiun Cirebon, kereta yang saya tumpangi berhenti cukup lama. Dan disitu ada sedikit kejadian horor yang saya dan Febri alami. Di stasiun cirebon ada alunan suling sunda gitu, saya juga kurang tahu itu memang sengaja diputar oleh pihak stasiunnya atau gimana dan saya juga gak ngerti tujuannya untuk apa. Bulu kuduk saya bergidik, dan tiba-tiba saya mencium aroma wewangian kembang yang selewatan.
Saya bertanya kepada febri, "lo nyium wangi kembang gitu ga? bau melati."
Febri pun menajamkan indera penciumannya, "iya wangi banget."
Saya : "Yang lain nyium ga ya?"
Pas febri tanya ke temen-temen yang lain sontak yang lain menjawab, "enggak, enggak ada wangi apa-apa tuh."
Mendengar jawaban itu saya cuma terdiam, cukup lama. Saya dengan sigap merapalkan doa-doa dalam hati. Dan kemudian berusaha memejamkan mata saya, mencoba untuk tidur selagi kereta lama berhenti. Setelah itu, kereta kembali melaju dengan kencang. Saat itu, yang saya rasakan adalah kenyamanan. Entah kenapa saat kereta melaju sekencang itu, perasaan kantuk saya jadi tiba dan saya tertidur.
Pukul 06.30 kami sudah sampai di jogjakarta, dan saat saya membuka mata sepanjang perjalanan yang saya lihat adalah suasana hangat pedesaan. Anak-anak berseragam SD yang menenteng sepeda mereka, ada juga yang menaiki sepeda mereka kemudian berjalan di pinggir jalan. Ada segurat senyum yang mereka tunjukan. Suasana hangat pagi jogjakarta. Hamparan sawah yang luas, saya takjub! Saya terkesan. Maha Besar Allah dengan segala ciptaan-Nya. :))
jam 08.00 kami tiba di stasiun lempuyangan dan aroma udara pagi jogjakarta kala itu begitu hangat. Sejak pertama kalinya, setelah saya menginjakan kaki untuk pertama kalinya di Jogjakarta saya jatuh cinta pada kota itu. :)
Setelah itu kami memutuskan untuk ke Malioboro untuk memberi makanan kepada perut kami yang sedari di dalam kereta sudah keroncongan. di Malioboro kami memutuskan untuk mencicipi pecel siram lengkap dengan nasi + gorengan yang dijual dipinggir jalan malioboro. Awalnya saya sempet ragu, saya belum pernah mencoba takutnya nggak suka atau gimana tapi ternyata enak! walaupun rasanya terlalu manis bagi lidah saya orang sunda yang selalu akrabnya dengan makanan yang pedes-pedes :D
Setelah dari Mailoboro kami langsung menuju ke Keraton. Sebelum itu kami sempat mampir sejenak di titik nol kilometer kota jogjakarta :D
Dari stasiun Lempuyangan sampai Keraton pun kami tempuh dengan berjalan kaki! Dan emang kayaknya kalo menikmati kota jogjakarta lebih terasa nikmat dengan berjalan kaki.
Saat kami tiba di Keraton, waktu sudah menunjukan pukul 10.30 dan tidak berpikir lama kami langsung masuk ke dalam keraton karena anak-anak laki-lakinya pada ngejar solat jum'at. Dan ada kejadian lucu saat saya dan teman-teman perempuan saya dan febri (dia memang tidak menjalankan solat jum'at) yang lagi nunggu anak-anak laki-lakinya pulang jum'at adalah kami tidur! Iya, tidur di bawah pohon yang ada di Keraton. xD
foto yang diambil oleh dime--salah seorang teman saya yang saat itu tidak tidur |
Karena perjalanan yang cukup melelahkan membuat kami merasa sangat mengantuk dan akhirnya tidur :D
Setelah anak-anak laki-lakinya tiba seusai shalat jum'at kami semua langsung ke kali urang, ke taman nasional gunung merapi. Sayangnya kami tiba disana kesorean akhirnya kami tidak dapat masuk karena taman nasionalnya tutup jam 3. :(
Akhirnya kami pulang, dan kami sempat mampir di tugu jogjakarta dan foto-foto disana :D
Setelah dari kaliurang kita memutuskan untuk pulang ke rumah kakeknya kak rama.
malam minggu di angkringan |
Keesokan harinya Sabtu, 24 Agustus 2013 kami semua bersiap-siap akan ke borobudur dengan dress code putih. Setelah dari borobudur kami lanjut ke Parangtritis dan malamnya kami bermalam minggu di Angkringan dan mencoba beringin kembar, setelahnya kami nongkrong di angkringan sekedar mengisi perut kami yang kelaparan dan saya juga sempat mencicipi kopi joss yang rasanya lumayan enak :D
Minggu, 25 Agustus 2013 hari terakhir kami di jogjakarta. Tiba-tiba kami mendapat kabar duka. Ayahanda Kak Rama berpulang akhirnya kak rama memutuskan untuk pulang duluan ke bogor dan kami harus ke Prambanan sendirian tanpa kak rama. Disitu hal yang paling menyedihkan banget. Awalnya kami yang mau seneng-seneng, taunya dapet kabar duka.
Akhirnya kami ke Prambanan sekalian pulang juga karena kami akan pulang pukul 15:00, kami udah kayak mau pulang kampung dengan ransel yang segede apa tau dan ada yang bawa kardus isinya bakpia dengan kami yang memakai batik ahaha :D
Setelah dari prambanan kami harus jalan yang lumayan jauh hingga sampai ke poll trans jogja. Kami turun di poll Gembira loka, dan sempat bingung juga akan kemana karena trans jogjanya penuh semua akhirnya ada sebuah bis gitu akhirnya kita naik bis itu untuk sampai di lempuyangan.
Ternyata bis itu bukan tujuan ke lempuyangan, kami diturunkan dipinggir sebuah jalan gitu kata keneknya tinggal jalan aja buat sampai di lempuyangan ternyata lewat belakang dan itu lumayan jauh juga kita harus jalan kaki. Kita lari-larian karena ngejar waktu takut ketinggalan kereta. Dan sampai juga di Stasiun lempuyangan tepat waktu walau dengan nafas yang ngos-ngosan karena lari-larian. Dan hari itu, dengan berat hati saya meninggalkan kota jogjakarta yang hangat dan menyimpan banyak kenangan kembali ke Bogor. Stasiun lempuyangan jadi saksi bisu bagaimana sedihnya saya kala itu, suatu saat saya ingin kembali lagi 'pulang' ke jogjakarta karena memang jogjakarta itu ngangenin. Berasa lagi ada di rumah sendiri selama di jogjakarta tuh. Jogjakarta jadi rumah kedua setelah bogor yang jadi tempat menuai pengalaman dalam hidup saya. :))
Yang bikin berkesan dari perjalanan itu adalah pengalaman baru yang didapat. Suasana kota jogjakarta yang hangat, tempat-tempatnya yang keren. Kereta, stasiun lempuyangan, tugu jogjakarta, malioboro, parangtritis, angkringan, alun-alun jogjakarta, keraton. Yang terpenting adalah kehadiran KAMU pada saat itu :))
Selalu tertarik saat membaca tulisan siapapun tentang Jogjakarta... membuat saya makiin bersyukur, diberikan kesempatan hampir sepuluh tahun dari sejak 2004 sampai 2014 ini....
BalasHapushehehe.... nice share Mith... Jogja memang Berhati Nyaman kan? :D
wahh... senengnya,, jadi rindu jogja juga....
BalasHapussmoga menang GA nya ya,, goodluck :)