Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tetap Istimewa Dalam Kesederhanaan

Hallo semesta, hari yang sempat saya takutkan akhirnya datang juga. 04 Oktober, sekian puluh tahun yang lalu seorang bayi perempuan dilahirkan ke dunia oleh Ibunda yang begitu  luar biasa hebatnya. Bayi perempuan itu adalah anak kedua yang kemudian merangkap naik jabatan menjadi anak pertama karena kakaknya telah dahulu pergi meninggalkan dia dan keluarganya setahun sebelum kelahirannya. Meskipun belum pernah bertemu dengan kakaknya, dan setelah sekian tahun lamanya tapi gadis itu tetap menyayangi kakaknya. Sempat terpikir sebuah penyesalan kenapa kakanya harus pergi lebih dahulu? Pada akhirnya dia mengerti dan memahami jika kakaknya ada, mungkin dia tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Waktu terus berjalan, ibarat tunas, gadis itu pun tumbuh dan berkembang. Saat ini, dia sudah menjadi perempuan dewasa. Dan seperti sebuah tunas yang telah tumbuh menjadi pohon yang rindang dan tidak terlalu besar, maka semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang akan mendatangi. 

Iya, gadis itu adalah saya. Gadis yang masih suka ragu-ragu dalam bertindak, gadis yang masih suka ceroboh, gadis yang dahulu sudah nyaris menjajal semua permainan dari mulai layangan, bola dan kelereng, gadis yang begitu melankolis dan terlalu peka sehingga seringkali menjadi lemah karena perasaannya sendiri. Gadis yang masih lebih menyukai kartun daripada sinetron. Gadis yang masih suka berkhayal walau imajinasi yang sekarang dimilikinya tidak seajaib sewaktu masih di kanak-kanak, gadis yang sempat sangat takut menjadi dewasa. 


Tepat di hari ini, saya menginjakan kaki di gerbang awal menuju kedewasaan. Dimana orang-orang telah melabeli diri saya sebagai "orang yang dewasa", dimana akan banyak orang yang menanyakan, "hei, kapan nikah", dan segala macam hal ajaib yang akan sering ditanyakan. Saya tahu, dewasa adalah pilihan. Dan menjadi dewasa adalah kewajiban semua orang. Tapi, kalau boleh jujur rasanya berat sekali harus menanggalkan jauh masa kanak-kanak yang indah, masa remaja yang penuh dengan kelabilan, dan masa remaja tanggung dewasa yang penuh dengan pilihan berat. 

Tapi disisi lain, inilah hidup. Inilah kehidupan yang harus saya jalani toh waktu memang tidak pernah diam. Waktu selalu bergerak maju dan saya pun harus mengikuti ritmenya. Tak hentinya rasa syukur memenuhi hati saya, saya begitu merasa istimewa walau tanpa perayaan, walau tanpa sesuatu yang spesial, tidak ada tiup lilin, tidak ada kado. Hanya ada ucapan dan doa yang begitu membuat saya merasa sangat istimewa. Inikah yang dinamakan keindahan dalam kesederhanaan? Sudah sejak entah beberapa tahun yang lalu saya belajar untuk memahami.

Yang menjadikanmu istimewa adalah bukan seberapa meriah dan mewahnya hari lahirmu, tapi bagaimana kamu memaknai apa itu arti dari hari lahirmu. Buat saya, hari lahir menjadi sebagai hari perenungan hidup yang begitu panjang. Saya merasakan keharuan yang luar biasa sekali. Saya sudah khatam betul bagaimana yang namanya sebuah pengharapan, berharap mendapatkan sesuatu yang spesial namun kenyataannya suka tidak sejalan dan akhirnya berujung kekecewaan tapi toh nyatanya semua itu telah lama saya tanggalkan sejak entah berapa tahun yang lalu. Dalam kesederhanaan pun nyatanya saya tetap bisa merasakan apa yang namanya "menjadi istimewa". Terima kasih Allah SWT, Tuhanku yang telah memberikan kepercayaannya kepada saya sehingga masih memberikan saya napas, umur, hidup untuk menjadi manusia--seorang gadis yang masih jauh dari kata sempurna--dan masih mencari apa makna kehidupan untuk bisa seperti sekarang. :"
Terima kasih kepada waktu, patah, tumbuh dan berkembang. Terima kasih juga kepada mereka yang datang dan (telah) pergi. Kepada semua orang yang selalu membuat hidup saya yang begitu monoton ini menjadi lebih berwarna. Terima kasih banyak selalu mau untuk terus disisi saya, selalu mau menerima "menyebalkannya" diri saya, selalu mau untuk mendengarkan saya, selalu mau untuk membuat saya bahagia. Terima kasih banyak; Bapak yang walaupun selalu berbeda pendapat dengan saya dalam segala hal tapi saya tahu betul diam-diam beliau begitu menyayangi saya, mama yang selalu ada untuk saya, selalu mau untuk mendengarkan cerita-cerita saya walau kadang membosankan HAHA, terima kasih kepada adik laki-laki saya satu-satunya yang meskipun lebih banyak nyebelinnya dan kami selalu tidak akur tapi percayalah, de. Sekesel-keselnya gue sama lu, gue tetep sayang lu kok. :p *soswit ceritanya*, terima kasih juga kepada keluarga besar saya yang selalu menjadi keluarga yang keren, konyol dan unik #bangga terima kasih juga kepada sahabat dan teman-teman saya yang selalu mau menerima diri saya dan selalu ada untuk saya. Dan kepada kalian--siapapun itu--yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu-- yang selalu menjadikan saya bisa belajar untuk mengerti, memahami dan menjadi luar biasa, terima kasih banyak!


Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar....
Laa Ilaha Illallohu Allohu Akbar..
Allahu Akbar Walillahilhamd..


Allahu Akbar Kabiro, Walhamdulillahi Katsiro..

Wasubhanallohi Bukrotaw Wa'ashila...
Laa ilaha Illallohu Wala Na'budu Illa Iyyahu ..
Muhlishina Lahuddin, Walaw Karihal Kafirun..
Laa ilahaillahu Wahdah, Shodaqo Wa'dah..
Wanashoro 'abdah, Wa'a'aza Jundahu Wahazamal Ahzaba Wahdah..
Laa ilaha Illallohu Wallohu Akbar..
Allahu Akbar Walillahilhamd..



Tepat di tanggal ini, saya mendengar takbir bergema ada semacam rasa haru yang begitu luar biasa. Saya merasakan hari spesial saya ini menjadi semakin spesial. Saya merasa di doakan oleh banyak orang lewat gema takbir yang bergema di masjid-masjid. Hari lahir saya kali ini bertepatan dengan malam takbiran idul adha. Dan saya begitu bersyukur mendengar gema takbir yang dikumandangkan di hari ini. 

Selamat tanggal 04 Oktober yang kesekian tahun. Barakallah fii umrik... Semoga yang baik-baik selalu menyertai, semoga bisa menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Aamiin 


Selamat Hari Raya Idul Adha 1435 H bagi saudara-saudariku yang merayakan ^_____^
Dan semoga embe dan sapinya yang besok akan disembelih diberikan tempat terbaik disisi-Nya. Aamiin

Suka nggak tega liatnya :"

Dan selamat pesta sate ya! 

Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

8 komentar untuk "Tetap Istimewa Dalam Kesederhanaan"

  1. Happy Birthday kak Mith :). selamat hari Raya Idul Adha juga ya :) Semoga panjang umur sehat selalu ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, Makasih yaaaaa Arul. Selamat Hari raya idul adha juga ya :) *telat*

      Hapus
  2. Wahh. ..postingnya lagi serius nih, jadi komennya nggak boleh becandaan.
    Ciee, ternyata ada yang abis ulatahun nih, selamat yaa.. . semoga apa yang diharapkan sama dengan kenyataan, khususnya dalam dunia tulis menulis mungkin, semoga cerita2mu bisa jadi inspirasi pembaca, terus dapet penerbit gagas media. Aamiin

    Ohh iya lupa, jadi kapan nikah?? whehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Ya Robbal 'Alamin.

      Makasih Raaf :)

      Insyaallah kalau memang sudah waktunya dan sudah ada jodohnya hehehehehhe

      Hapus
  3. Selamat ulang tahun Mita. Semoga usianya makin berkah dan bahagia ^^

    BalasHapus
  4. subhanallah. . . keluarga yg tetap selalu bersyukur atas karunia Allah. . . ikut seneng karna membaca pengalaman kakak. . .

    BalasHapus