Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Tuan Pergi, Puan Sudah Tidak Bersedih Lagi

perpisahan, karya tentang perpisahan


Ini kisah tentang Puan dan Tuan. Puan dan Tuan bertemu pertama kali kala satu musim hujan yang panjang. Setelah perjumpaan tak terduga itu, Puan dan Tuan memutuskan bersama. Pernah ada bahagia hadir di antara mereka. Walaupun begitu, kebersamaan tidak lantas menjadi mudah. Banyak perbedaan yang menghalangi di tengah perjalanan yang Puan dan Tuan arungi.

Puan dan Tuan memilih untuk menyerah dan berpisah. Puan begitu sedih kala Tuan memutuskan pergi. Takdir Puan dan Tuan menjadi tragis; dua orang yang hanya saling menyakiti dan menyimpan sesal di hati.


Setelah perpisahan dan takdir tragis itu, ada sisa  perasaan mengganjal yang belum bisa benar-benar dilepaskan. Kebersamaan mereka memang sebentar, tapi tetap menyisakan kenangan yang indah.


Puan dan Tuan menjalani hidup mereka masing-masing. Pernah sesekali mereka berjumpa di tengah perjalanan, meskipun itu hanya saling bertegur sapa dan melempar banyak tanya di hati masing-masing. Baik Puan dan Tuan sama-sama tidak bisa melangkah lebih jauh dan mendekati satu sama lain. Mungkin takut. Mungkin juga Puan dan Tuan merasa lebih aman memberi spasi di antara kebersamaan mereka itu. Entahlah, mana yang benar. Hanya Puan dan Tuan yang tahu pasti jawabannya.


Setelah banyak musim hujan yang dilewati dan musim-musim kemarau yang terasa begitu menyesakan dada, hidup Puan dan Tuan berubah. Puan dan Tuan menjadi bagian terbaik dari hidup mereka masing-masing. Puan dan Tuan tumbuh dewasa secara fisik, tapi pikiran mereka mungkin belum. Puan dan Tuan masih kerap kekanak-kanakan dalam menghadapi satu dua situasi.

Pada tegur sapa yang ke sekian, spasi di antara Puan dan Tuan kian melebar. Tak bisa diubah. Tak bisa dicegah. Hanya bisa terjadi begitu saja--apa adanya.


Pada akhirnya, Tuan memilih untuk pergi lagi. Kali ini benar-benar pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Tapi, Puan sudah tidak bersedih lagi. Puan menyadari, di kehidupan kali ini, Puan dan Tuan hanya bertemu sebagai dua orang asing yang kebetulan saling bertegur sapa di tengah perjalanan panjang kehidupan. Puan dan Tuan bukan rekan seperjalanan yang akan terus bersama sampai tiba di satu tujuan yang sama.

Begitulah akhir kisah takdir Puan dan Tuan.

Berbahagia Puan. Berbahagia Tuan. Pada kehidupan masing-masing di kehidupan kali ini dan di kehidupan-kehidupan lain yang mungkin akan datang lagi. [M.O]


___


*photo credit: Mika Matin/unsplash

Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

Posting Komentar untuk "Ketika Tuan Pergi, Puan Sudah Tidak Bersedih Lagi"