Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Saya dan The Fault In Our Stars

Bagi para penggemar buku terutama buku terjemahan dengan genre young-adult pasti nggak asing lagi sama The Fault In Our Stars, novel yang begitu fenomenal sejagat Good Reads dan sejagat dunia *halah lebay* ini banyak sekali menyedot perhatian banyak kalangan dengan berbagai penghargaan yang digandeng oleh buku ini. 

Jujur, saya nggak begitu kenal sama John Green juga nggak terlalu kenal sama terjemahan tapi makasih banget buat Uni Mia, sahabat saya yang sudah membuat saya penasaran setengah mati. Awalnya komentar yang saya keluarkan hanya apaan sih The Fault In Our Stars itu? Sebagus apa sih bukunya? Akhirnya dengan tekad bulat sebulat bola dunia saya ingin membacanya. Dengan berbagai perjuangan akhirnya saya berhasil membacanya. Dan jujur saya langsung jatuh cinta. Awalnya saya skeptis sih, "Apaan sih buku ini? pasti cuman cerita tentang 'kemalangan luar biasa' penderita kanker. Nggak ada seru-serunya." Tapi saya harus menarik kembali ucapan saya. Saya jatuh cinta! Jatuh cinta pada buku TFIOS bukan pada pandangan pertama, tapi saya jatuh cinta pada TFIOS justru karena rasa penasaran saya. Agak gila sih kedengarannya :D

Saya pernah review buku itu, cek aja kesini

Saya akhirnya jatuh cinta pada  ketidaksempurnaan dari para tokohnya. Ada Agusutus Waters yang penderita oeteosarkoma tapi suka menaruh sebatang rokok di bibirnya tapi nggak pernah dia nyalain wkwk koplak kan? :D


Ada juga Hazel, yang juga penderita kanker tapi dia terlihat baik-baik aja walau kadangkala dia ngerasa bagai sebuah granat yang sewaktu-waktu akan meledak. 

Saya suka bagaimana kisah Hazel dan Gus. Entah saya harus menyebutnya tragis atau apa :D kalaupun tragis rasanya tidak setragis kisah romeo dan juliet kok :D
Saya begitu terkesan bagaimana mereka saling menguatkan satu sama lain padahal mereka juga terancam akan meninggal sewaktu-waktu. Ah, pokoknya banyak filosofinya banget deh :D

Nggak ada pembaca buku yang nggak seneng kan saat tahu buku yang dia sukai bahkan ia cintai akan dibuat visualnya dalam film? 
Tentu saya begitu antusiasnya! Sama seperti saat tahu Perahu Kertas dan Rectoverso difilmkan saya pun begitu luar biasa bahagianya saat The Fault In Our Stars dibuat filmnya. Saya begitu menanti dengan sabar kapan sih trailer resminya bakal keluar, bolak-balik ngecek youtobe ternyata masih belum ada. Ada juga trailer yang fans TFIOS buat tapi bukan trailer resminya. 

Dan begitu ada proses syutingnya, saya sempet kecewa karena yang memerankan Agustus Waters bukan Joshua melainkan Ansell. Jujur, saya udah kepalang jatuh cinta sama foto Joshua yang wara-wiri di Goodreads dan Tumblr karena menurut saya cocok banget! Di fotonya badannya tegap banget, pake kemeja, menaruh sebatang rokok di ujung bibirnya dan matanya biru pula! Agustus banget kan!



Yang berpendapat demikian bukan cuma saya aja sih tapi Uni Mia juga haahaha :D

Dan begitu trailer resminya keluar, beuuuh! Langsung makin bikin kepengen buat liat!

Saya nggak masalah sama pemeran Hazel soalnya emang cocok aja, bahkan dia total dong sampe mangkas rambut panjangnya jadi pendek demi dibikin semirip mungkin sama Hazel! Dan lagi cocok-cocok aja.

Intinya sih saya nggak sabar pengen cepet-cepet menyambut film itu *Semoga nyampe bioskop indonesia* aamiin :D

Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

1 komentar untuk "Antara Saya dan The Fault In Our Stars"

  1. wahh aku belum baca tuh bukunya, jadi nggak bisa komentar :3
    tapi kayaknya sih bukunya isinya bagus, jadi penasaran pengin baca B)

    BalasHapus