Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Upaya Muda Mudi Bumi untuk Peduli Perubahan Iklim dan Menjaga Bumi

 

Pemuda Pemudi Peduli lingkungan, perubahan iklim, dan upaya menjaga bumi



Sebulan terakhir ini, banyak sekali aku membaca di lini masa orang-orang mulai mengeluhkan cuaca panas yang terjadi. Apalagi panasnya ini memang lebih panas daripada biasanya padahal seharusnya bulan Oktober sudah waktunya datang musim penghujan. Bahkan topik tentang hujan sempat menjadi trending topic nomor satu di laman sosial mediaku. Tak hanya tentang cuaca yang panas yang mulai menimbulkan rasa tidak nyaman, ada pula kekeringan yang melanda sebagian wilayah di Indonesia. 


Saat adik sepupu main ke rumah pun, dia bercerita kalau di daerah rumahnya di Bojonggede tidak ada air akibat sumur yang menjadi satu-satunya sumber air bersih di lingkungan perumahannya kering. Di wilayah rumahku pun pernah dalam satu hari air tidak menyala sama sekali. Padahal di rumahku sumber air bukan dari sumur, tapi dari PDAM. Namun, ternyata kemarau panjang dengan suhu yang meningkat ini pun berimbas pada kekeringan yang melanda. Satu hari saja tanpa air rasanya kesusahan sekali rasanya untuk melakukan berbagai aktivitas. Padahal jelas-jelas air merupakan salah satu sumber kehidupan yang perannya sangat penting untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sungguh, aku tidak bisa membayangkan bagaimana di wilayah yang memang kesulitan akses terhadap air bersih. Belum lagi di wilayah yang mengandalkan sektor pertanian di mana kebutuhan air juga sangat penting untuk mengairi sawah dan kebun. Bukankah musim kemarau dengan suhu yang ekstrem ini bisa memperparah kekeringan yang terjadi? 🙁


Tidak hanya pada manusia, dampak kekeringan juga bisa mengganggu makhluk lain, tanaman yang tidak bisa mendapat pasokan air yang cukup menyebabkan menjadi layu hingga kering. Ini juga akan berdampak pada ekonomi karena kekeringan juga membuat para petani bisa gagal panen.


Banyak dari kita yang mungkin baru sadar pentingnya kestabilan iklim cuaca yang ada setelah diberikan trigger musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya dan suhu yang lebih tinggi daripada seharusnya. Semua yang terjadi memang pasti ada sebabnya, layaknya hukum sebab-akibat. Penyebab suhu udara menjadi lebih panas dari biasanya maupun perubahan iklim yang terjadi hingga menyebabkan pasokan air bersih menjadi terbatas pun ada andil dari manusia yang mungkin pernah abai dalam menjaga lingkungan dan bumi yang selama ini kita tinggali sejak lama. Mari berhenti sejenak dan membaca postingan ini sampai tuntas, akan aku ajak kamu untuk lebih membuka mata dan diri terhadap fakta perubahan iklim yang semakin nyata dan memilukan.


Fakta Perubahan Iklim yang Kian Hari Mengkhawatirkan


Fakta tentang perubahan iklim yang kian hari mengkhawatirkan


Perubahan iklim tidak hanya berdampak bagi bumi, tetapi bagi seluruh makhluk hidup yang tinggal di dalamnya juga. Inilah fakta-fakta perubahan iklim yang bisa membuat kamu tercengang dan semoga setelah membaca ini mulai tumbuh kesadaran untuk melakukan aksi nyata #BersamaBergerakBerdaya untuk menjaga lingkungan.


Fakta perubahan iklim yang harus kamu ketahui



  1. Suhu yang Meningkat Pesat secara Global

Banyak dari berita di media yang menyebutkan bahwa dampak perubahan iklim ini tidak main-main bagi bumi. Sudah waktunya memang kita untuk #TeamUpForImpact  dan melakukan tindakan nyata untuk menjaga bumi dan hutan.  Salah satunya yang harus menjadi menjadi perhatian bersama tentang suhu yang meningkat pesat. Permukaan bumi sudah meningkat suhunya sekitar 1 derajat celcius sejak akhir abad ke-19 yang sebagian besar penyebabnya dari peningkatan emisi karbon dioksida ke atmosfer bumi dan karena aktivitas lain manusia. Selama tujuh tahun terakhir pun bumi terus mengalami peningkatan suhu.


Suhu yang meningkat tak hanya dirasakan di Indonesia saja, di mana suhu dua bulan terakhir yang bisa mencapai lebih dari 37 derajat celcius. Suhu meningkat juga di seluruh dunia. Aku bahkan sempat bertanya juga pada teman Turki keadaan suhu dan dampak perubahan iklim di sana. Seperti saat musim panas suhu di sana bisa mencapai 52 derajat celcius dari yang biasanya hanya ada di kisaran antara suhu 35 - 40 derajat celcius. Saat masuk musim gugur pun ada curah hujan yang juga tinggi dibandingkan pada sebelumnya.


Menurut World Meteorologi Organization (WMO) seperti yang dilansir dari kompas.com diakses pada 18/10/23, tingginya suhu pada September ini melanjutkan tren kenaikan suhu permukaan daratan selama tahun 2023 ini dan merupakan pertanda buruk betapa cepatnya gas rumah kaca dalam mengubah iklim kita. Dengan kejadian itu, 2023 bisa menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Bahkan, sudah banyak rekor suhu tinggi yang dipecahkan dalam beberapa bulan terakhir di tahun ini.


Suhu yang ada di permukaan bumi secara rata-rata saat ini sudah mencapai 16,38 derajat celcius. Ini lebih tinggi 1,75 derajat celcius dibandingkan rata-rata bulan September rata-rata pada periode 1850-1900. Bisa dilihat di dalam gambar di bawah ini tentang anomali suhu yang terjadi:


Anomali peningkatan suhu global
Sumber: Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa



  1. Suhu Lautan Semakin Meningkat


Bumi menyimpan 90 persen energi di lautan. Lautan telah menyerap sebagian besar peningkatan panas yang terjadi di bumi. 100 meter permukaan laut menunjukan pemanasan 0,33 derajat celcius. Bahkan pada April 2023, suhu laut dunia melonjak cepat dalam sebulan terakhir mencapai rata-rata 21,1 derajat celcius yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. 


Para ilmuwan memperkirakan bahwa lautan yang lebih hangat akan membuat badai seperti angin topan dan siklon tropis yang akan lebih intens di masa depan, meningkatkan kemungkinan bahwa badai akan mencapai kategori 4 atau 5 pada skala kekuatan badai Saffir-Simpson.


Selain meningkatkan risiko bencana, ternyata pemanasan lautan juga akan berdampak pada biota laut. Termasuk diantaranya meningkatnya risiko pemutihan terumbu karang. Hal ini juga akan berdampak pada menurunnya kadar oksigen di lautan, yang pada akhirnya mengganggu kehidupan biota laut.


  1. Lapisan Es dan Gletser Menyusut


Berdasarkan data dari Gravity Recovery and Climate Experiment milik NASA menunjukkan, Greenland kehilangan rata-rata 279 miliar ton es per tahun antara tahun 1993 dan 2019, sementara Antartika kehilangan sekitar 148 miliar ton es per tahun. Sementara itu, Gletser menyusut hampir di semua tempat di dunia–termasuk di Pegunungan Alpen, Himalaya, Andes, Pegunungan Rocky, Alaska, dan Afrik. Pengamatan satelit mengungkapkan bahwa jumlah tutupan salju musim semi di Belahan Bumi Utara telah berkurang selama lima dekade terakhir dan salju mencair lebih awal. Ini menjadi masalah serius di kemudian hari.


  1. Permukaan Laut Meningkat


Permukaan laut global naik sekitar 20 cm pada abad terakhir. Namun, angkanya dalam dua dekade terakhir hampir dua kali lipat dibandingkan abad lalu dan sedikit meningkat setiap tahunnya. Bahkan di Indonesia sudah santer berita kalau Jakarta bisa-bisa tenggelam bila permukaan laut terus meningkat.


  1. Frekuensi Kejadian Ekstrem Meningkat


Kejadian ekstrem yang meningkat frekuensinya akan terjadi akibat perubahan iklim yang terjadi. Perubahan iklim berpengaruh pada suhu dan cuaca yang terjadi secara global. Potensi terjadinya badai akibat peningkatan suhu lautan dan banjir yang ekstrem juga akibat curah hujan yang meningkat. Sementara itu, di Indonesia cuaca ekstrem berpengaruh pada banjir dan longsor yang bisa terjadi saat curah hujan yang terjadi terus menerus. Terjadi kekeringan panjang juga bila suhu meningkat yang mempengaruhi sektor pertanian.


        Para Ilmuwan juga memperkirakan kalau fenomena cuaca ekstrem akibat perubahan iklim akan makin sering terjadi di dunia. Kerugian akibat badai dan banjir bisa meningkat juga dua kali lipat hingga tahun 2100.


Lalu, apa yang kita bisa lakukan? Sebagai bagian dari muda mudi bumi, aku juga ingin memiliki semangat untuk bergerak dan melakukan perubahan. Meskipun dari hal-hal kecil dan dimulai dari diri sendiri. Aku percaya kalau setiap dampak besar yang ada bermula dari aksi kecil yang bisa dilakukan. Hal ini bisa menjadi solusi yang bisa dilakukan dan mulai digerakan oleh muda mudi bumi atas aksi nyata dalam mengatasi perubahan iklim dan perlindungan hutan.



Solusi untuk Menangani Perubahan Iklim dan Perlindungan Hutan yang Bisa Dilakukan Muda Mudi Bumi





Muda Mudi bumi di seluruh dunia telah mengambil berbagai tindakan konkret untuk menangani perubahan iklim dan perlindungan hutan. Berikut ini adalah solusi dan tindakan yang bisa mulai dilakukan untuk menangani perubahan iklim yang terjadi:


  1. Semakin Nyaring dalam Menyuarakan Aksi Peduli pada Perubahan Iklim


Banyak generasi muda yang telah mengorganisir protes iklim dan unjuk rasa massa, seperti Gerakan Greve untuk Iklim (Global Climate Strike) yang diprakarsai oleh Greta Thunberg. Itu dapat membantu untuk menuntut tindakan cepat dari pemerintah dan perusahaan.


  1. Kampanye Sosial dan Media Sosial Peduli Perubahan Iklim


Memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan luaskan pesan-pesan tentang perubahan iklim, termasuk kampanye tagar seperti #FridaysForFuture dan #ClimateAction #UntukmuBumiku dan lain sebagaiannya. Ini membantu dalam membangun kesadaran dan mendorong diskusi. Muda mudi juga bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial dan budaya untuk meningkatkan kesadaran, seperti pertunjukan seni, konser amal, dan pameran foto yang berfokus pada perubahan iklim dan misi untuk pelestarian bumi dan perlindungan hutan.


  1. Pendidikan dan Kesadaran akan Perubahan Iklim


Generasi muda telah memegang peran sebagai pendidik, mengedukasi masyarakat dan rekan sebaya tentang masalah perubahan iklim dan hutan, serta cara-cara mengatasi masalah tersebut. Muda mudi juga bisa mendorong pemimpin politik untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan kebijakan-kebijakan yang ramah lingkungan.


  1. Proyek Penanaman Pohon dan Restorasi


Generasi muda telah aktif dalam proyek penanaman pohon dan restorasi habitat alam yang terdegradasi. Bisa juga bekerja sama dengan organisasi lingkungan untuk melaksanakan proyek ini.


  1. Kampanye Penghijauan Kota


Muda mudi memimpin kampanye untuk menghijaukan kota-kota, baik melalui penanaman pohon di perkotaan maupun dengan memperkenalkan aturan hijau yang mempromosikan taman kota dan ruang terbuka hijau.


  1. Edukasi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati


Muda mudi dapat melakukan edukasi dan kampanye tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di dalam hutan. Kita juga bisa terlibat dalam proyek-proyek konservasi spesies-spesies yang terancam punah. Ini juga dilakukan demi bisa melindungi keindahan hutan agar tetap terjaga kelestariannya.


  1. Kolaborasi dengan Komunitas Lokal


Generasi muda berkolaborasi dengan komunitas lokal, terutama suku-suku asli, untuk memahami kebijakan dan kebutuhan konservasi yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai setempat.


  1. Kampanye Anti-Penebangan Liar


Muda mudi juga dapat memimpin kampanye untuk menghentikan penebangan liar dan perdagangan kayu ilegal. Kita juga melakukan pemantauan dan laporan terhadap aktivitas-aktivitas ilegal ini.


  1. Pengembangan Teknologi Terbarukan


Generasi muda sering terlibat dalam riset dan pengembangan teknologi yang dapat membantu dalam pemantauan dan perlindungan hutan, seperti penggunaan drone untuk pemantauan hutan. Penggunaan sumber energi lain, seperti menjadikan air, angin, dan matahari sebagai sumber energi pengangganti dari energi minyak bumi.


  1.  Bijak dalam Mengonsumsi Produk yang Lebih Ramah Lingkungan


Muda mudi bisa ikut dalam berbagai upaya bijak dalam mengonsumsi produk yang lebih ramah lingkungan, seperti mengggunakan produk-produk pengalihan yang lebih ramah lingkungan dan  tidak mengandung minyak kelapa sawit yang tidak berkelanjutan. Mengurangi penggunaan plastik dan produk-produk sekali pakai dan beralih ke penggunaan produk yang bisa dipakai berkali-kali demi mengurangi sampah yang dihasilkan dari produk-produk sekali pakai.


  1.  Restorasi Lahan Terdegradasi


Kita sebagai generasi muda juga dapat terlibat dalam pemulihan lahan-lahan yang telah terdegradasi, seperti lahan-lahan pertanian yang tidak produktif.



Generasi muda mudi bumi telah menjadi kekuatan pendorong dalam perjuangan melawan perubahan iklim dan perlindungan hutan. Kita telah menunjukkan komitmen kita melalui tindakan nyata untuk mempengaruhi perubahan positif di lingkungan kita masing-masing. Sebagai generasi muda Indoneisa juga pastilah punya harapan terhadap perubahan iklim dan perlindungan hutan sebagai bagian dari kepedulian sekaligus wujud semangat sumpah pemuda.



Harapan Generasi Muda dalam Semangat Sumpah Pemuda yang dalam perubahan iklim dan perlindungan hutan


Semangat sumpah pemuda untuk peduli lingkungan dan menjaga bumi


Sebentar lagi kita akan merayakan Hari Sumpah Pemuda. Semangat Sumpah Pemuda yang mengandung nilai-nilai persatuan, kemerdekaan, dan kebangsaan yang merupakan pondasi penting yang bisa diimplementasikan dalam upaya kepedulian atas perubahan iklim dan menjaga kelestarian hutan di Indonesia. Jadi, inilah harapan sekaligus hal yang ingin aku ajak kamu untuk menjadi #MudaMudiBumi dalam mewujudkan semangat sumpah pemuda dalam upaya kepedulian atas perubahan iklim dan menjaga kelestarian hutan di Indonesia:


Persatuan dalam menjaga kelestarian Alam


Semangat persatuan yang diakui dalam Sumpah Pemuda memperlihatkan bahwa upaya menjaga alam dan menangani perubahan iklim bukanlah tugas individu atau kelompok tertentu saja, tetapi jadi tanggung jawab bersama bagi seluruh bangsa Indonesia. Ini mencerminkan bahwa perlindungan alam adalah kepentingan nasional yang bersama-sama harus diemban oleh kita semua. Dimulai dari Indonesia yang akan juga berdampak besar bagi dunia.


Kemerdekaan dari Ketergantungan pada Sumber Energi Fosil 


Kemerdekaan yang ditekankan dalam Sumpah Pemuda dapat diartikan sebagai kemandirian energi, di mana Indonesia harus membebaskan diri dari ketergantungan pada sumber energi fosil yang merusak alam dan menyebabkan perubahan iklim. Mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan adalah langkah penting dalam mencapai kemerdekaan energi yang lebih ramah lingkungan.


Kebangsaan dalam Pemeliharaan Ekosistem


Kebangsaan yang diakui dalam semangat Sumpah Pemuda juga mencakup kebanggaan terhadap kekayaan alam dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Melindungi hutan dan ekosistem yang ada di dalamnya juga menjadi bentuk nyata dari cinta terhadap tanah air Indonesia.


Membangun Generasi yang Sadar Lingkungan


Semangat Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya pendidikan. Dalam konteks kepedulian lingkungan, ini mencerminkan bahwa muda mudi harus dilengkapi dengan pengetahuan dan kesadaran yang cukup tentang perubahan iklim dan perlindungan hutan. Kita adalah pewaris alam dan memegang tanggung jawab untuk memeliharanya sampai masa yang akan datang.


Kebersamaan dalam Tindakan Nyata


Semangat kebersamaan dalam Sumpah Pemuda mendorong aksi konkret dari seluruh masyarakat. Ini berarti bahwa penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan tidak dapat hanya menjadi wacana atau komitmen belaka, tetapi harus tercermin dalam tindakan nyata dan terukur.


Kemandirian dalam Penggunaan Teknologi Hijau


Kemerdekaan dan kemandirian yang dipromosikan oleh Sumpah Pemuda dapat diaplikasikan dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi hijau. Ini mencakup penggunaan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan melestarikan hutan.


Mewujudkan Warisan Alam yang Berkelanjutan


Semangat Sumpah Pemuda juga mencakup komitmen untuk memajukan kehidupan bangsa. Dalam konteks kepedulian terhadap alam, ini berarti bahwa kita harus memastikan alam kita dipelihara dan diwariskan kepada generasi mendatang dalam kondisi yang berkelanjutan. Upaya pelestarian alam dan menjaga hutan juga perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan untuk keberlangsungan hidup flora dan fauna yang hidup di dalamnya.


Pentingnya Punya Pemimpin yang Memimpin


Semangat kepemimpinan yang terdapat dalam Sumpah Pemuda juga relevan dalam konteks kepedulian terhadap alam. Para pemimpin di semua tingkatan harus menjadi teladan dalam menjaga kelestarian hutan dan mengatasi perubahan iklim. Mereka harus memimpin dengan contoh dan memprioritaskan kepentingan lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab kewajibannya.


Dengan memaknai semangat Sumpah Pemuda dalam konteks kepedulian terhadap perubahan iklim dan kelestarian hutan, kita dapat membangun pondasi kuat untuk upaya bersama dalam melindungi alam dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Semangat ini memotivasi kita untuk bertindak mulai dari saat ini demi masa depan yang lestari dan berkelanjutan bagi bangsa dan alam Indonesia. Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan juga di kolom komentar di bawah yaa! 🙂




Sumber referensi tulisan:


https://indonesia.un.org/id/175273-penyebab-dan-dampak-perubahan-iklim#penyebab

https://climate.nasa.gov/evidence/

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/05/02/lautan-memanas-cepat-hingga-mencapai-rekor-tertinggi

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230708171449-199-971104/bumi-makin-mendidih-rekor-suhu-terpanas-100-ribu-tahun-tembus

https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/10/06/september-terpanas-dalam-catatan-sejarah-bumi

https://dataindonesia.id/varia/detail/permukaan-air-laut-indonesia-cenderung-meningkat

https://theconversation.com/bagaimana-kenaikan-muka-air-laut-mengancam-status-negara-kepulauan-indonesia-198077

https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-47850742

https://www.c2es.org/content/hurricanes-and-climate-change/

https://www.c2es.org/content/extreme-weather-and-climate-change/

https://www.dw.com/id/pemanasan-global-picu-badai-makin-sering/a-19244472


Mita Oktavia
Mita Oktavia Lifestyle Blogger yang suka menulis, melukis, bermain game, dan bertualang | Penawaran kerja sama, silakan hubungi ke hello.mitaoktaviacom@gmail.com

19 komentar untuk "Upaya Muda Mudi Bumi untuk Peduli Perubahan Iklim dan Menjaga Bumi"

  1. duh perubahan iklim ekstrem ini tuh memang luar biasaaa ya, kerasa bgt loh panas bgt cuacanya sekarang tuh, nah buat yg muda-mudi ini bs jd inspirasi buat bantu jaga bumi tercinta

    BalasHapus
  2. Isu perubahan iklim memang cukup krusial dibahas oleh berbagai pihak termasuk para pemimpin kita. Terlebih, sekarang ini mau Pemilu 2024. Menurutku perlu dibahas secara lengkap dan menyeluruh

    BalasHapus
  3. sekarang iklim sudah mulai berubah dan musim-musim mulai tak beraturan hanya kemarau yang memiliki waktu yang lebih panjang mungkin paktor dari hutan yang mulai berkurang dan emisi gas buang kendaraan yang semakin banyak

    BalasHapus
  4. di Bandung juga rasanya bulan ini suhu paling panas sampai 34 derajat celcius, kebayang yang di jawa timur sampai 43, duuuhh. segini aja kipas angin non stop beroperasi, hiks. selain pemanasan global juga karena el nino kan ya. start from now, harus lebih intens lagi jaga bumi,minimal dari rumah lah ya pemilihan sampah dan sisakan makan biar waste food bisa berkurang

    BalasHapus
  5. di Bandung juga rasanya bulan ini suhu paling panas sampai 34 derajat celcius, kebayang yang di jawa timur sampai 43, duuuhh. segini aja kipas angin non stop beroperasi, hiks. selain pemanasan global juga karena el nino kan ya. start from now, harus lebih intens lagi jaga bumi,minimal dari rumah lah ya pemilihan sampah dan sisakan makan biar waste food bisa berkurang

    BalasHapus
  6. Eh seriusan lho emang belakangan panasnyaaa beneran deh. Mana jarang hujan yaa. Alhamdulillah di sini udah mulai hujan. Beneran harus segara kontribusi untuk lingkungan dan bumi. Minimal dengan menyuarakan lewat tulisan dan sosmed biar banyak yang aware juga.

    BalasHapus
  7. Semangat di momen Hari Sumpah Pemuda ini jadi pelecut untuk kita bagaimana menjaga bumi agar perubahan iklim tidak makin memburuk.

    Yuk, bersama kita upayakan semaksimal mungkin, agar bumi lekas pulih

    BalasHapus
  8. Isu perubahan iklim dan perlindungan hutan memang saat ini sedang urgent ya kak. Harus segera ada aksi yang tanggap dari pemerintah dan masyarakat

    BalasHapus
  9. Pemanasan global di mana-mana. Bikin suhu naik dan bikin gerah. Rupanya bumi kita memang gak baik-baik saja.

    Saatnya kita bergandengan tangan dan bahu membahu menjaga lingkungan. Dengan semangat sumpah pemuda, kita juga semabgat jaga bumi.

    BalasHapus
  10. Dampak dari perubahan iklim yang tengah terjadi sekarang tuh makin berasa sih. Apalagi belum lama ini (sampai sekarang juga sih) walau hujan sudah mulai datang (bahkan sore ini sempat badai) tapi air bersih berasa sulit didapat. Semoga banyak hal yang dilakukan secara individu berdasar semangat peduli Bumi demi menanggulangi perubahan iklim bisa memberi dampak besar bagi keseharian kita semua.

    BalasHapus
  11. Sama nih kak. Di tempatku air jg udh mulai menipis. Buat irigasi aja, dpt jatah minimal 2 mggu sekali. Itupun ga sampe kenyang bgt ngasih jatah air soalnya hrs berbagi dengan petani lain.

    Emg kita tuh hrs rajib2 menanam pohon dkt rumah buat menjaga debit air biar ga mkn terkikis aja tuh sumber air.

    BalasHapus
  12. Yuk, kalo masih mau masa depan bumi dan anak cucu kita nanti makin baik sama-sama sadar pentingnya menjaga bumi ya kak. Jangan ditunda apa lagi abai. Sudah banyak yg kita rasakan sekarang akibatnya

    BalasHapus
  13. Sudah waktunya muda-mudi peduli dengan lingkungan, iklim dan ikut menjaga bumi. Hal kecil namun berharga yang harus dilakukan orang tua adalah memberikan teladan kepada anak sehingga saat tumbuh mereka paham akan tugas menjaga bumi

    BalasHapus
  14. Halo kak mita, salam kenal. Wah kayaknya ini pertama kalinya saya mampir di blog ini hehe. Sukak deh sama tulisannya, dan ini memang relate sekali dengan perubahan iklim yang menjadi-jadi. Tentu sebagai generasi muda kita punya andil yang penting yahh untuk menjaga bumi.

    BalasHapus
  15. Asli, dampak panasnya bumi masih terasa sampe sekarang ini, huhu.. Ternyata memang harus ada yg memulai nih buat sosialisasi perubahan iklim, supaya ke depannya bumi bisa benar² tertolong.

    BalasHapus
  16. Dampak perubahan iklim itu nyata adanya
    Saatnya semua mengambil peran, termasuk para muda-mudi ini

    BalasHapus
  17. Semua pemuda harus semangat dukung semua aktivitas menjaga bumi, mengingat saat ini dampak perubahan iklim kini mulai terasa dan sangat mempengaruhi kehidupan kita

    BalasHapus
  18. tahun ini kemaraunya berkepanjangan, bahkan lebih panas dari biasanya, jam 10 pagi saja panasnya sudah menyengat, terasa menusuk lapisan kulit terdalam saking panasnya, demikianlah akibat perubahan iklim.
    semoga kita semua bisa berperan dalam menjaga Bumi ini, semakin banyak yang teredukasi dan jadi peduli pada Bumi.

    BalasHapus
  19. Perubahan iklim tahun ini yang paling terasa kalau di Bandung.
    Luar biasa panas dan merata di seluruh negeri.
    Harus ada yang berubah dari gaya hidup kita. Dan salut dengan muda-mudi yang bergerak bersama memberi inspirasi untuk jaga bumi.

    BalasHapus